Rabu, 21 Oktober 2015

Tugas 3 Psikologi Manajemen

Kelompok “Kamboja”
Ami Nur Dianah
Dimas Aryo Anandito
Dinda Khairunissa
Khairunnisa Fadhilah
Ni Komang Intan DM
Oktavia Sabiela
PENDAHULUAN
BAB I
KEKUASAAN
  1. Latar Belakang Masalah
Kekuasaan, Apa Itu Kekuasaan? kekuasaan secara umum adalah kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang yang dikhendaki sehingga sesuai atausama persis dengan keinginan orang atau si pelaku yang memiliki kekuasaan. Mengapa kekuasaan dapat mempenggaruhi kehidupan kita? Sebagai contoh, Kita sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, pasti ada aturan yang terdapat didalamnya dan berpengaruh penting dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya masyarakat dapat menuju ke arah yang lebih baik. Masyarakat diatur oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Misalnya pengguna jalanan umum di atur oleh polisi lalu lintas agar di setiap jalan, aman, tertib dan tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau kemacetan. Di jalan polisi lalu lintas sebagai pemegang kekuasaan, sehingga jika ada pengguna jalan yang melanggar, jika ada yang melanggar polisi tersebut bisa langsung menindak lanjuti orang tersebut. Sedangkan pengguna jalan sebagai orang yang menerima imbas dari kekuasaan, pengguna jalan yang menaati peraturan merupakan contoh penerima aturan dari kekuasaan. Perubahan perilaku yang dialami pengguna jalan merupakan apa yang diterima dari pemegang kekuasaan (polisi lalu lintas). Dalam penulisan ilmiah ini kami akan mengukapkan definisi tentang kekuasaan dan apa saja sumber-sumber kekuasaan.
  1. Rumusan Masalah
  2. Apa itu kekuasaan?
  3. Apa saja sumber dari kekuasaan?
  4. Apakah kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku?
  1. Tujuan Masalah
Menambah pengetahuan tentang Kekuasaan yang berpengaruh dalam kehidupan.
PEMBAHASAN
BAB II
Landasan Teori
  1.   Definisi Kekuasaan
Menurut Miriam Budiardjo (2002), kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Menurut Ramlan Surbakti (1992) Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Berikut merupakan definisi dari kekuasaan yang dikemukakan oleh para ahli. Terdapat dalam buku Thoha (2003: 92-93), yaitu :
Max Weber
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Walter Nord
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.
Rogers
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.
Abdul Muiz
Mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
  1. Sumber – sumber kekuasaan
  2. Kekuasaan bersumber pada kedudukan
–       Kekuasaan formal/legal
–       Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
–       Kendali atas hukuman
–       Kendali atau informasi
–       Kendali ekologik
  1. Kekuasaan bersumber pada kepribadian
–      Keahlian atau keterampilan
–     Persahabatan atau kesetiaan
–      Kharisma
  1. Kekuasaan bersumber pada politik
–    Kendali atas proses pembuatan keputusan
–     Koalisi
–    Partisipasi
–   Institusional
  1. Sumber-sumber Kekuasaan Menurut French & Raven
French dan Raven mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh; dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting atas  dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis kekuasaan.
  • Kekuasaan Balas Jasa (reward power) Kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan.
  • Kekuasaan Paksaan (Coercive power) Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan.
  • Kekuasaan Sah (Legitimate power) Kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
  • Kekuasaan Ahli (expert power) Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.
  • Kekuasaan Panutan (referent power) Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi.
Kesimpulan :
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku, kekuasaan banyak terjadi didalam masyarakat seperti bos di suatu perusahaan dengan karyawan. mandor dan kuli. pemilik toko dengan pegawainya. dan masih banyak lagi. hal-hal tersebut banyak menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi perilaku orang lain. sehingga orang lain mengikuti dan merubah sikap dan sifat untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan,
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai PustakaKelompok “Kamboja”
Ami Nur Dianah
Dimas Aryo Anandito
Dinda Khairunissa
Khairunnisa Fadhilah
Ni Komang Intan DM
Oktavia Sabiela
PENDAHULUAN
BAB I
KEKUASAAN
  1. Latar Belakang Masalah
Kekuasaan, Apa Itu Kekuasaan? kekuasaan secara umum adalah kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang yang dikhendaki sehingga sesuai atausama persis dengan keinginan orang atau si pelaku yang memiliki kekuasaan. Mengapa kekuasaan dapat mempenggaruhi kehidupan kita? Sebagai contoh, Kita sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, pasti ada aturan yang terdapat didalamnya dan berpengaruh penting dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya masyarakat dapat menuju ke arah yang lebih baik. Masyarakat diatur oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Misalnya pengguna jalanan umum di atur oleh polisi lalu lintas agar di setiap jalan, aman, tertib dan tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau kemacetan. Di jalan polisi lalu lintas sebagai pemegang kekuasaan, sehingga jika ada pengguna jalan yang melanggar, jika ada yang melanggar polisi tersebut bisa langsung menindak lanjuti orang tersebut. Sedangkan pengguna jalan sebagai orang yang menerima imbas dari kekuasaan, pengguna jalan yang menaati peraturan merupakan contoh penerima aturan dari kekuasaan. Perubahan perilaku yang dialami pengguna jalan merupakan apa yang diterima dari pemegang kekuasaan (polisi lalu lintas). Dalam penulisan ilmiah ini kami akan mengukapkan definisi tentang kekuasaan dan apa saja sumber-sumber kekuasaan.
  1. Rumusan Masalah
  2. Apa itu kekuasaan?
  3. Apa saja sumber dari kekuasaan?
  4. Apakah kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku?
  1. Tujuan Masalah
Menambah pengetahuan tentang Kekuasaan yang berpengaruh dalam kehidupan.
PEMBAHASAN
BAB II
Landasan Teori
  1.   Definisi Kekuasaan
Menurut Miriam Budiardjo (2002), kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Menurut Ramlan Surbakti (1992) Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Berikut merupakan definisi dari kekuasaan yang dikemukakan oleh para ahli. Terdapat dalam buku Thoha (2003: 92-93), yaitu :
Max Weber
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Walter Nord
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.
Rogers
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.
Abdul Muiz
Mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
  1. Sumber – sumber kekuasaan
  2. Kekuasaan bersumber pada kedudukan
–       Kekuasaan formal/legal
–       Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
–       Kendali atas hukuman
–       Kendali atau informasi
–       Kendali ekologik
  1. Kekuasaan bersumber pada kepribadian
–      Keahlian atau keterampilan
–     Persahabatan atau kesetiaan
–      Kharisma
  1. Kekuasaan bersumber pada politik
–    Kendali atas proses pembuatan keputusan
–     Koalisi
–    Partisipasi
–   Institusional
  1. Sumber-sumber Kekuasaan Menurut French & Raven
French dan Raven mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh; dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting atas  dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis kekuasaan.
  • Kekuasaan Balas Jasa (reward power) Kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan.
  • Kekuasaan Paksaan (Coercive power) Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan.
  • Kekuasaan Sah (Legitimate power) Kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
  • Kekuasaan Ahli (expert power) Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.
  • Kekuasaan Panutan (referent power) Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi.
Kesimpulan :
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku, kekuasaan banyak terjadi didalam masyarakat seperti bos di suatu perusahaan dengan karyawan. mandor dan kuli. pemilik toko dengan pegawainya. dan masih banyak lagi. hal-hal tersebut banyak menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi perilaku orang lain. sehingga orang lain mengikuti dan merubah sikap dan sifat untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan,
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar