Rabu, 21 Oktober 2015

Tugas 3 Psikologi Manajemen

Kelompok “Kamboja”
Ami Nur Dianah
Dimas Aryo Anandito
Dinda Khairunissa
Khairunnisa Fadhilah
Ni Komang Intan DM
Oktavia Sabiela
PENDAHULUAN
BAB I
KEKUASAAN
  1. Latar Belakang Masalah
Kekuasaan, Apa Itu Kekuasaan? kekuasaan secara umum adalah kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang yang dikhendaki sehingga sesuai atausama persis dengan keinginan orang atau si pelaku yang memiliki kekuasaan. Mengapa kekuasaan dapat mempenggaruhi kehidupan kita? Sebagai contoh, Kita sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, pasti ada aturan yang terdapat didalamnya dan berpengaruh penting dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya masyarakat dapat menuju ke arah yang lebih baik. Masyarakat diatur oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Misalnya pengguna jalanan umum di atur oleh polisi lalu lintas agar di setiap jalan, aman, tertib dan tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau kemacetan. Di jalan polisi lalu lintas sebagai pemegang kekuasaan, sehingga jika ada pengguna jalan yang melanggar, jika ada yang melanggar polisi tersebut bisa langsung menindak lanjuti orang tersebut. Sedangkan pengguna jalan sebagai orang yang menerima imbas dari kekuasaan, pengguna jalan yang menaati peraturan merupakan contoh penerima aturan dari kekuasaan. Perubahan perilaku yang dialami pengguna jalan merupakan apa yang diterima dari pemegang kekuasaan (polisi lalu lintas). Dalam penulisan ilmiah ini kami akan mengukapkan definisi tentang kekuasaan dan apa saja sumber-sumber kekuasaan.
  1. Rumusan Masalah
  2. Apa itu kekuasaan?
  3. Apa saja sumber dari kekuasaan?
  4. Apakah kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku?
  1. Tujuan Masalah
Menambah pengetahuan tentang Kekuasaan yang berpengaruh dalam kehidupan.
PEMBAHASAN
BAB II
Landasan Teori
  1.   Definisi Kekuasaan
Menurut Miriam Budiardjo (2002), kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Menurut Ramlan Surbakti (1992) Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Berikut merupakan definisi dari kekuasaan yang dikemukakan oleh para ahli. Terdapat dalam buku Thoha (2003: 92-93), yaitu :
Max Weber
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Walter Nord
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.
Rogers
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.
Abdul Muiz
Mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
  1. Sumber – sumber kekuasaan
  2. Kekuasaan bersumber pada kedudukan
–       Kekuasaan formal/legal
–       Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
–       Kendali atas hukuman
–       Kendali atau informasi
–       Kendali ekologik
  1. Kekuasaan bersumber pada kepribadian
–      Keahlian atau keterampilan
–     Persahabatan atau kesetiaan
–      Kharisma
  1. Kekuasaan bersumber pada politik
–    Kendali atas proses pembuatan keputusan
–     Koalisi
–    Partisipasi
–   Institusional
  1. Sumber-sumber Kekuasaan Menurut French & Raven
French dan Raven mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh; dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting atas  dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis kekuasaan.
  • Kekuasaan Balas Jasa (reward power) Kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan.
  • Kekuasaan Paksaan (Coercive power) Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan.
  • Kekuasaan Sah (Legitimate power) Kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
  • Kekuasaan Ahli (expert power) Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.
  • Kekuasaan Panutan (referent power) Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi.
Kesimpulan :
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku, kekuasaan banyak terjadi didalam masyarakat seperti bos di suatu perusahaan dengan karyawan. mandor dan kuli. pemilik toko dengan pegawainya. dan masih banyak lagi. hal-hal tersebut banyak menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi perilaku orang lain. sehingga orang lain mengikuti dan merubah sikap dan sifat untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan,
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai PustakaKelompok “Kamboja”
Ami Nur Dianah
Dimas Aryo Anandito
Dinda Khairunissa
Khairunnisa Fadhilah
Ni Komang Intan DM
Oktavia Sabiela
PENDAHULUAN
BAB I
KEKUASAAN
  1. Latar Belakang Masalah
Kekuasaan, Apa Itu Kekuasaan? kekuasaan secara umum adalah kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang yang dikhendaki sehingga sesuai atausama persis dengan keinginan orang atau si pelaku yang memiliki kekuasaan. Mengapa kekuasaan dapat mempenggaruhi kehidupan kita? Sebagai contoh, Kita sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, pasti ada aturan yang terdapat didalamnya dan berpengaruh penting dalam kehidupan bermasyarakat. Supaya masyarakat dapat menuju ke arah yang lebih baik. Masyarakat diatur oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan. Misalnya pengguna jalanan umum di atur oleh polisi lalu lintas agar di setiap jalan, aman, tertib dan tidak mengalami kendala seperti kecelakaan atau kemacetan. Di jalan polisi lalu lintas sebagai pemegang kekuasaan, sehingga jika ada pengguna jalan yang melanggar, jika ada yang melanggar polisi tersebut bisa langsung menindak lanjuti orang tersebut. Sedangkan pengguna jalan sebagai orang yang menerima imbas dari kekuasaan, pengguna jalan yang menaati peraturan merupakan contoh penerima aturan dari kekuasaan. Perubahan perilaku yang dialami pengguna jalan merupakan apa yang diterima dari pemegang kekuasaan (polisi lalu lintas). Dalam penulisan ilmiah ini kami akan mengukapkan definisi tentang kekuasaan dan apa saja sumber-sumber kekuasaan.
  1. Rumusan Masalah
  2. Apa itu kekuasaan?
  3. Apa saja sumber dari kekuasaan?
  4. Apakah kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku?
  1. Tujuan Masalah
Menambah pengetahuan tentang Kekuasaan yang berpengaruh dalam kehidupan.
PEMBAHASAN
BAB II
Landasan Teori
  1.   Definisi Kekuasaan
Menurut Miriam Budiardjo (2002), kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Menurut Ramlan Surbakti (1992) Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi.
Berikut merupakan definisi dari kekuasaan yang dikemukakan oleh para ahli. Terdapat dalam buku Thoha (2003: 92-93), yaitu :
Max Weber
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.
Walter Nord
Merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran, energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya. Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan-tujuan tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan satu sama lain.
Rogers
Berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh. Dengan demikian kekuasaan adalah suatu sumber yang bisa atau tidak bisa untuk dipergunakan. Penggunaan kekuasaan selalu mengakibatkan perubahan dalam kemungkinan bahwa seseorang atau kelompok akan mengangkat suatu perubahan perilaku yang diinginkan.
Abdul Muiz
Mengungkapkan bahwa Kekuasaan dapat didefinisikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Kekuasaan seringkali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.
  1. Sumber – sumber kekuasaan
  2. Kekuasaan bersumber pada kedudukan
–       Kekuasaan formal/legal
–       Kekuasaan atas sumber dan ganjaran
–       Kendali atas hukuman
–       Kendali atau informasi
–       Kendali ekologik
  1. Kekuasaan bersumber pada kepribadian
–      Keahlian atau keterampilan
–     Persahabatan atau kesetiaan
–      Kharisma
  1. Kekuasaan bersumber pada politik
–    Kendali atas proses pembuatan keputusan
–     Koalisi
–    Partisipasi
–   Institusional
  1. Sumber-sumber Kekuasaan Menurut French & Raven
French dan Raven mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh; dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting atas  dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis kekuasaan.
  • Kekuasaan Balas Jasa (reward power) Kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau imbalan atas pekerjaan atau tugas yang dilakukan orang lain. Kekuasaan ini akan terwujud melalui suatu kejadian atau situasi yang memungkinkan orang lain menemukan kepuasan.
  • Kekuasaan Paksaan (Coercive power) Kekuasaan yang bertipe paksaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai ‘lisensi’ untuk menghukum dengan tugas-tugas yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji karyawan.
  • Kekuasaan Sah (Legitimate power) Kekuasaan ini didasarkan pada satu hubungan ‘kesukaan’ atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Dalam uraian yang lebih konkrit, seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan atasannya.
  • Kekuasaan Ahli (expert power) Kekuasaan yang berdasar pada keahlian ini, memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.
  • Kekuasaan Panutan (referent power) Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya (actual power), ketika seseorang melalui suatu persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi.
Kesimpulan :
kekuasaan dapat mempengaruhi perilaku, kekuasaan banyak terjadi didalam masyarakat seperti bos di suatu perusahaan dengan karyawan. mandor dan kuli. pemilik toko dengan pegawainya. dan masih banyak lagi. hal-hal tersebut banyak menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi perilaku orang lain. sehingga orang lain mengikuti dan merubah sikap dan sifat untuk menjadi seperti yang orang lain inginkan,
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Suatu Manajemen: Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka

Selasa, 13 Oktober 2015

Tugas 2 Psikologi Manajemen

Kelompok Bunga “Kamboja”
  1. Ami Nur Dianah
  2. Dimas Aryo Anandito
  3. Dinda Khairunissa
  4. Khairunnisa Fadhilah
  5. Ni Komang Intan D.M
  6. Oktavia Sabiela
PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
Apa sih artian dari kata mempengaruhi atau pengaruh? Mempengaruhi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Kalau kita simpulkan bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat berperan dalam hidup entah akan mengubah kehidupan dari setiap individu menjadi lebih baik atau buruk. Misal “anak-anak” pada masa kecil pun banyak hal yang dapat berpengaruh bagi sang anak dimasa depan, seperti apa pengalaman yang sudah mereka alami atau bagaimana lingkungan mereka dibesarkan serta peran orang tua dalam mengajarkan mereka arti kehidupan. Banyak faktor yang dapat menjadi pengaruh di kehidupan seseorang seperti halnya budaya atau adat yang terus berkembang disekitar kita, teknologi juga menjadi pengaruh penting di kehidupan sehari-hari. Banyak bentuk pengaruh di kehidupan kita dan sangatlah bervariasi kita sebagai masyarakat moderen tentunya diharuskan untuk dapat membedakan baik dan buruknya pengaruh yang kita terima. Pengaruh yang kita dapat juga akan berperan penting dalam membentuk kepribadian dan membuat bagaimana konsep berpikir serta pola persepsi yang kita dapat dari pengaruh sekitar.
Mempengaruhi kalau kita definisikan bisa menjadi banyak makna dalam disetiap penjabarannya dikehidupan. Banyak para ahli berpendapat tentang definisi pengaruh atau proses mempengaruhi. Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit membahas tetang pengaruh yang dapat mempengaruhi perilaku.
  • Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian pengaruh menurut para ahli.
  2. Apa saja hal yang dapat mempengaruhi perilaku.
  3. Apakah peran wewenang.



PEMBAHASAN

  1. Landasan Teori
  2. Pengertian Perilaku
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti cara membuat atau perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Perilaku adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya. Perulaku adalah keteraturan tertentu dalan hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), danpredisposisi tindakan (konasi) seseorang dalam suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Berikut ini adalah beberpa asumsi dari para ahli tentang perilaku, yaitu :
  1. Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood
menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
  1. Chief, Bogardus, Lapierre, Mead dan Gordon Allport
menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
  • Reward dan Reinforcement.
menurut pendapat mereka tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah.
  1. Elton Mayo
Studi Hawthorne di Western Electric Company, Chicago pada tahun 1927-1932 merupakan awal munculnya studi perilaku dalam organisasi Mayo seorang psikolog bersama Fritz Roetthlisberger dari Harvard University memandu penelitian tentang rancang ulang pekerjaan, perubahan panjang hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, dan rencana upah individu dibandingkan dengan upah kelompok.
  1. Parker Follet
keduanya memfokuskan studinya pada hubungan antara atasan dan bawahan, Follet meletakkan kelompok diatas individu. Melalui kelompok kemampuan individu dapat dimaksimalkan, organisasi ditentukan oleh kerjasama atasan dengan bawahan dengan meningkatkan partisipasi, komunikasi, kooordinasi, dan pembagian wewenang.
  1. Frederick Herzberg
sama halnya seperti Maslow, Herzbeg dalam studinya juga mengembangkan konsep-konsep motivasi yang mana merupakan penentu utama munculnya motivasi yaitu kondisi tempat kerja, upah kualitas pengawasan dan pengakuan, promosi dan peningkatan profesionalisme.
  1. Chester Barnard
Barnard dalam karyanya The Functions of The Executive menekankan agar organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi atau individu tersebut harus mengembangkan kerja sama. Barnard menekankan pentingnya pengakuan terhadap adanya organisasi formal, Barnard merupakan orang pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu system.
  1. Definisi Pengaruh
Dampak sangat berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa antara dampak dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah dampak dan pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya merupakan kosep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Berikut ini adalah definisi pengaruh menurut para ahli :
  1. Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
  1. Suyanto (Amikom Yogyakarta)
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
  1. Uwe Becker
Pengaruh adalah kemampuan yang  terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
  1. Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertemtu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekali pun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
  1. Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
  1. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Secara definisi, masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya daya intelektual dan perbuatan.
Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat. Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di dalam masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
  1. Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:
  1. Logical argument (logos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
  1. Psychological/ emotional argument (pathos)
yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
  1. Argument based on credibility (ethos)
yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.

  1. Pengertian Wewenang
Wewenang adalah apa yang dapat kita lakukan sesuai dengan keinginan bergantung pada posisi dan derajat diri didalam masyarakat. Seperti halnya Hak yang layak didapatkan setiap individu, dalam memerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sessuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang dikhendaki. Berkut ini adalah asumsi yang dikemukakan oleh para ahli :
  1. R. Terry
“Authority is the official and legal right to command by others and enforce compliance”.
Artinya:
Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain, supaya bertindak dn taat kepada pihk yang memiliki wewenang itu.
  1. Louis A Allen
“Authority is the sum of the power and rights entrusted to make possible the performance of the worh delegated.”
Artinya:
Wewenang adalah sejumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
  1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
“Authority is legal or right full power, right to command or to act.”
Artinya:
Wewenang adalah kekuasaan yang sah, suatu hak untuk memerintah atau bertindak.
Wewenang (Authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam authority selalu terdapat power and right, tetapi dalam power belum tentu terdapat authority and right.
Kenapa Authority sangat penting bagi seseorang?
  1. Authority merupakan dasar hokum bagi seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya.
  2. Authority selalu akan menciptakan power, right, dan responsibility.
  3. Authority menyebabkan perintah-perintah manajer dipatuhi dan ditaati.
  4. Authority menyebabkan tolok ukur kedudukan, sifat pekerjaan, dan tanggung jawab seorang karyawan dalam perusahaan.
  5. Authority menjadi batas apa yang boleh dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan seseorang.
  6. Authority merupakan kunci pekerjaan material.
Jenis-jenis Authority :
  1. Line Authority (Wewenang garis)
  2. Staff Authority (wewenang staf)
  3. Functional Authority (wewenang fungsional)
  4. Personality Authority (wewenang wibawa)
Batas-batas Authority (Limits of Authority)
  1. Kemampuan jasmaniah (fisik)
  2. Teknologi
  3. Pembatasan ekonomi
  4. Partnership agreement
  5. Lembaga
  6. Pembatasan hukum
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.
Ada 2 pandangan mengenai sumber wewenang, yaitu :
  1. Formal, bahwa wewenang di anugerahkan karena seseorang diberi atau dilimpahkan/diwarisi hal tersebut.
  2. Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok/individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.
Persamaan tanggung jawab dan wewenang adalah baik dalam teori, tetapi sukar dicapai. Dapat disimpulkan, wewenang dan tanggung jawab adalah sama dalam jangka panjang, dan dalam jangka pendek, tanggung jawab lebih besar peranannya dari pada wewenang itu sendiri.
Wewenang lini adalah dimana atasan melakukanya atas bawahannya langsung. Dan wewenang staf adalah suatu hak yang dipunyai oleh para staf atau para spesialis untuk memberikan saran, bantuan, konsultasi kepada personalia lini.
Sumber :
Sarwono, Sarlito W. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Balai Pustaka, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta